Tekanan darah adalah salah satu indikator penting, selain suhu tubuh dan denyut nadi, yang mengukur seberapa baik atau buruk kesehatan manusia. Anda atau tenaga kesehatan profesional tertentu perlu mengetahui bagaimana cara membaca tensi darah dengan benar, baik itu menggunakan alat tensimeter digital atau manual.
Sebab, dengan pengetahuan tersebut, Anda dapat memantau tekanan darah secara teratur dan mendeteksi potensi masalah kesehatan. Sekarang ini, Anda juga tidak harus pergi ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan sejenis untuk hanya sekedar memeriksa tekanan darah, lho.
Karena Anda bisa mengukur tekanan darah sendiri di rumah menggunakan alat tensi darah digital Omron yang telah dipercaya dan divalidasi secara klinis oleh banyak tenaga medis profesional. Sebab, alat ini memiliki teknologi IntelliSense yang membuat penggunaannya relatif nyaman dan hasilnya akurat.
Cara Membaca Tensi Darah yang Tepat
Berikut ini adalah panduan praktis tentang cara membaca tekanan darah yang benar:
1. Persiapan Sebelum Mengukur Tekanan Darah
Sebelum mengukur tensi darah, pastikan Anda atau seseorang yang akan Anda ukur tekanan darahnya dalam kondisi tenang dan santai. Kemudian, sebaiknya duduklah dengan nyaman dan santai di kursi yang memiliki sandaran. Lalu, letakkan lengan pada permukaan datar setinggi jantung dengan telapak tangan menghadap ke atas.
2. Persiapan Alat Tensimeter
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan alat pengukur tekanan darah. Hingga saat ini, alat tensimeter yang paling umum digunakan adalah sphygmomanometer digital dan semprotan angin (aneroid).
Keunggulan sphygmomanometer digital adalah lebih mudah digunakan, karena hasilnya dapat langsung terbaca di layar. Sementara itu, tensimeter versi aneroid memerlukan pendengaran yang baik untuk mendengar denyutan nadi saat mengukur tekanan darah.
3. Mulai Pengukuran Tekanan Darah
Setelah melakukan kedua tahapan di atas, kini Anda sudah siap untuk mengukur tekanan darah. Pertama, pasang manset yang ada pada alat tensimeter di lengan atas, sekitar 2,5 cm di atas siku. Pastikan manset terpasang dengan cukup ketat, tetapi tidak terlalu ketat.
Kemudian, nyalakan alat tensimeter dan biarkan manset mengisi angin hingga cukup tinggi. Lalu, lepaskan udara dari manset secara perlahan dan perhatikan angka yang terbaca di monitor atau dengarkan suara denyutan nadi pada semprotan angin.
4. Cara Membaca Hasil Tensi Darah
Pada alat tensi darah digital maupun manual, umumnya terdapat dua angka hasil pengukuran darah. Angka yang mulai muncul atau denyutan nadi yang terdengar menandakan tekanan sistolik atau tekanan aliran darah setelah jantung berdenyut (biasanya angka yang lebih tinggi).
Sedangkan angka yang berhenti muncul atau denyutan nadi berhenti terdengar menandakan tekanan diastolik atau tekanan aliran darah saat jantung rileks setelah berdenyut (biasanya angka yang lebih rendah).
Hasil pengukuran tensi darah biasanya ditulis dalam format “tekanan sistolik/tekanan diastolik” dalam satuan milimeter raksa (mmHg). Berikut ini klasifikasi hasil tensi darah yang harus Anda pahami:
- Tekanan darah normal: 90-119/60-79 mmHg.
- Prehipertensi: 120-139/80-89 mmHg.
- Hipertensi derajat 1: 140-159/90-99 mmHg.
- Hipertensi derajat 2: 160/100 mmHg atau lebih.
- Hipotensi: Kurang dari 90/60 mmHg.
Bagaimana, Sudah Paham Cara Membaca Tensi Darah yang Benar?
Itulah panduan singkat tentang cara membaca hasil tensi darah yang perlu Anda pahami. Kini, Anda bisa mendeteksi sendiri berapa tekanan darah Anda atau orang terdekat dengan benar.