admin Mengalami tenggorokan kering merupakan hal yang lumrah bagi banyak orang, apalagi saat cuaca sedang tidak menentu. Namun, ada beberapa penyebab yang menyebabkan tenggorokan kering. Mulai dari penyebab ringan hingga kondisi kesehatan yang serius.
Anda harus mengetahui penyebab dan cara mengatasi tenggorokan kering yang bisa diterapkan di rumah. Namun selalu ingat, jika pengobatan rumahan tidak berhasil dalam 3-7 hari, segera temui dokter Anda.
Penyebab dan Cara Mengatasi Tenggorokan Kering
Tenggorokan yang kering, berair, atau teriritasi bisa sangat tidak menyenangkan. Yuk, cari tahu apa saja penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini :
- Tidur dengan mulut terbuka
Setiap orang memiliki kondisi tidur yang berbeda. Seseorang tidur dengan mulut terbuka atau tertutup. Jika Anda termasuk orang yang tidur dengan kondisi ini, ada kemungkinan Anda akan mengalami tenggorokan kering saat bangun tidur.
Selain itu, kebiasaan Anda bernapas lewat mulut saat tidur juga bisa menyebabkan tenggorokan kering saat bangun tidur. Hal ini bisa terjadi karena saat mulut terbuka, udara mengeringkan air liur yang berfungsi menjaga kelembapan mulut. Akibatnya tenggorokan dan bibir terasa lebih kering.
Kebiasaan tidur ini juga dapat menyebabkan bau mulut, mendengkur, dan kelelahan di siang hari. Pasalnya, kebiasaan tidur dengan mulut terbuka bisa disebabkan oleh sleep apnea, masalah sinus, dan masalah pada saluran hidung. Diagnosis yang tepat juga akan membawa Anda ke pengobatan yang tepat.
- Alergi atau demam
Anda mungkin tidak asing dengan istilah demam. Ini adalah kondisi ketika Anda menderita alergi musiman. Alasannya adalah sistem kekebalan Anda bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang tidak berbahaya di sekitar Anda.
Contohnya termasuk serbuk sari dari bunga, rumput, dan rambut hewan peliharaan. Jadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda mendeteksi zat ini, senyawa yang disebut histamin dapat muncul.
Kemunculan senyawa ini menimbulkan berbagai gejala seperti hidung gatal, bersin, mata gatal, batuk, dan lain-lain. Pantas saja Anda merasa lebih nyaman bernapas lewat mulut karena hidung jadi tidak nyaman.
Sayangnya, kondisi ini bisa menyebabkan tenggorokan kering. Belum lagi, lendir berlebih di belakang tenggorokan juga bisa menyebabkan rasa sakit.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda hanya perlu menghindari alergen sebanyak mungkin. Anda juga bisa memakai masker, mengurangi interaksi dengan hewan, dan membersihkan rumah dengan lebih teliti. Jika gejala yang muncul sangat mengganggu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep.
- Dehidrasi
Salah satu penyebab tenggorokan panas dan kering adalah dehidrasi. Ini berarti Anda tidak mendapatkan cukup cairan. Saat mengalami dehidrasi, tubuh tidak memproduksi air liur sebanyak-banyaknya untuk melumasi mulut dan tenggorokan.
Selain tenggorokan dan mulut kering, dehidrasi juga bisa menyebabkan pusing, kelelahan, rasa haus yang ekstrim, dan urin berwarna gelap.
Saat Anda merasakan gejala ini, pastikan untuk minum lebih banyak cairan. Tidak hanya air mineral saja, semua bisa Anda konsumsi mulai dari minuman olahraga, jus buah atau jus buah hingga jus buah dan sayuran. Sebaliknya, hindari soda, kafein, dan alkohol, oke?
- Flu
Tenggorokan kering dan pilek adalah kombinasi paling umum yang terjadi pada musim hujan dan peralihan. Pada dasarnya pilek sendiri merupakan infeksi yang disebabkan oleh berbagai virus. Infeksi virus ini membuat tenggorokan kering dan gatal.
Selain itu gejala lain yang muncul adalah gatal, hidung tersumbat, batuk, bersin dan demam ringan. Biasanya penyakit ini bisa sembuh dalam beberapa hari. Namun, Anda dapat mengobatinya dengan beberapa pengobatan rumahan untuk tenggorokan kering.
Misalnya, minum air garam hangat atau teh panas. Makan sup panas bisa membuat tenggorokan lebih nyaman. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda untuk menghindari dehidrasi. Jangan lupa istirahat yang cukup juga ya.
Itulah informasi terkait dengan penyebab dan cara tepat untuk mengatasi tenggorokan yang terasa kering. Jika Anda mengalami hal tersebut, pastikan Anda melakukan penanganan yang tepat. Jika diperlukan, lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan serta obat yang tepat sesuai dengan diagnosis.
