Industri kreatif sejak lama sudah merambah dunia otomotif melalui hadirnya rumah rumah modifikasi seperti di Yogyakarta, Jakarta dan sebagainya. Tak hanya itu, tren kendaraan listrik kini juga memunculkan kreativitas baru yang mampu melahirkan pemain pemain baru di manufaktur otomotif dan dimotori oleh anak bangsa. Satu diantaranya adalah Nusa. Mereka baru saja memperkenalkan motor listrik berjenis sport dengan nama Nusa Khatulistiwa (K_Series).
Mereka juga merilis sepeda listrik Nusa 2XR yang merupakan sepeda listrik rigid non shock suspension dan sepeda listrik Nusa 2XL yang sudah mengadopsi shock suspension. Dilihat dari spesifikasinya, motor sport listrik Nusa Khatulistiwa (K_Series) dibuat dalam dua tipe, tipe Basic dan tipe TooFast. Keduanya punya spesifikasi mumpuni dengan top speed 150 km/jam untuk tipe Basic dan 200 km/jam untuk tipe TooFast.
Dengan sekali isi baterai, dia mampu menempuh jarak sejauh 180 km untuk tipe Basic dan tipe TooFast 250 km. Baterainya menggunakan baterai Litihium Ion Cell 10kWh untuk tipe Basic dan 14kW untuk tipe TooFast. Model Basic ditawarkan Rp 140 juta dan tipe TooFast Rp 180 juta dengan tawaran kustomisasi pada warna bodi, jok, kecepatan, pilihan baterai, rem, velg dan roda. Sementara, sepeda Nusa 2XR & 2X dipasarkan Rp 15 juta dan Rp 18 juta menggunakan baterai Lithium Ion Cell 400 watts hours yang bisa ditukar pakai dengan top speed 40km/jam dan jangkauan jarak 80 km.
Nusa didirikan sejak dua tahun lalu, tepatnya di awal pandemi oleh duet Domex Mandey yang dipercaya menjadi CEO dan Tomi Gunawan sebagai CIO (Chief Innovation Officer). Walaupun Domex tidak memiliki pengalaman dalam industri otomotif, mereka sudah berkecimpung di dunia teknologi kurang lebih 20 tahun. Domex memulai karirnya sebagai juru masak di salah satu restoran di Australia hingga terakhir berkesempatan untuk memimpin perusahaan teknologi besar asal Korea, Kakao Corp sebagai Chief Evangelist Officer di Indonesia yang sebelumnya mengakuisisi aplikasi Path yang sempat terkenal di awal era media sosial dan aplikasi Kakao Talk.
Domex juga dipercaya untuk menjadi penasehat di perusahaan perusahaan teknologi baik dalam negeri dan luar negeri. “Bagi saya, Nusa adalah suatu titik awal dimana dua orang pemuda dengan segala keterbatasannya berani menantang ketidakmungkinan menjadi mungkin, banyak orang bermimpi tapi jarang yang tersadar untuk memulai dan membangun," ujarnya, Minggu (31/1/2022). "Nusa kami bangun untuk menjadikan suatu titik baru dari industri otomotif yang didirikan oleh dua anak bangsa Indonesia untuk menjelajahi Dunia,” imbuh Domex Mandey.
Beda dengan Domex, Tomi Gunawan dikenal sebagai sosok yang cukup senior di dunia otomotif dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dengan mengelola bengkel sejak 1995 dan menjadi bengkel besar. Bengkel Tomi Airbrush miliknya cukup menjadi acuan dalam dunia modifikasi otomotif khususnya airbrush. Pemilik mobil mobil mewah dari supercar dan hypercar selalu menjadi pelanggan dari bengkel Tomi Airbrush, melihat Mclaren, Rolls Royce, Ferrari, Lamborghini di bengkel Tomi Airbrush sudah tidak asing nongol di bengkel tersebut.
Menurut Tomi, industri otomotif berada di puncak perubahan besar yang mengandalkan penggerak listrik. "Kami percaya bukan hanya produk dan teknologi yang harus berubah, tetapi bagaimana orang menggunakan produk ini dan seluruh pengalaman mengendara yang berbeda," ujarnya. "Keterbatasan kami menjadikan semangat untuk menjadi lebih, mungkin sekarang tidak menjadikannya tercepat atau terhemat, tapi kami lebih bersemangat mengembangkan sebuah produk inovasi yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin,” kata dia. Turut bergabung di Nusa adalah Erwin Chairudin yang duduk sebagai Chief Marketing Officer. Sosok yang sudah tidak asing lagi di industri otomotif khususnya modifikasi, sosok yang sangat dikenal karena terlibat menjadi juri dalam berbagai macam ajang modifikasi otomotif di Tanah Air.
Tomi menuturkan, proses pengembangan Nusa di mulai di awal 2020, tetapi ide, riset serta mencari talenta talenta muda yang bisa terlibat di dalamnya, kurang lebih sudah di gagas lebih dari 5 tahun. Mereka memutuskan menamaiNusa, karena kedua pendirinya ingin kendaraan motor listrik ini bisa dikenal dengan merek Indonesia dengan kedua pendirinya dari Indonesia. "Nusa yang memiliki arti Tanah Air, karena di Indonesia kami memulai dan menaklukan dunia adalah tantangan berikutnya," ujar Domex. Soal alasan mereka memilih meluncurkan motor sport dibandingkan motor bebek, Domex menyatakan, pemain motor listrik bebek tergolong banyak alias hampir red ocean. Pihaknya lebih memilih untuk membikin pasar niche kami sendiri di kategori premium seperti Tesla tapi kendaraan roda dua.
"Motor bebek yang banyak beredar di Indonesia juga tergolong whitelabel, kami bersyukur dengan keterbatasan kami, bisa membangun semuanya dari nol dengan talenta talenta dalam negeri,"ujarnya. Dengan spesifikasi dari Nusa K_Series (Khatulistiwa), motor ini bisa dibilang sebagai motor listrik tercepat di Asia Tenggara. Untuk spesifikasi memang masih akan difinalisasi sampai melewati proses homologasi, tapi sejauh ini sudah 80% di finalisasi. Dikerjakan Lokal
Domex mengatakan, motor yang dihasilkan Nusa dikerjakan oleh talenta talenta dalam negeri dan hampir semua komponen kami usahakan di produksi di dalam negeri, dari desain chassis dan komponen lainnya. "Komponen terbesar yang masih kami datangkan dari luar adalah baterry dan motor penggerak. Ini adalah langkah awal, kedepannya, akan lebih banyak lagi komponen lokal yang digunakan," ungkap Tomi. Kapan dijual?
Tomi menyatakan, untuk motor sport Nusa K series (Khatulistiwa) sedang dalam proses homologasi, mudah mudahan dalam waktu dekat bisa segera di pasarkan ke khalayak umum. Untuk kedua sepeda kami sudah bisa di pesan di bulan February Pihaknya menyediakan unit test drive dan kesempatan ini diberikan melalui kontak akun mereka di media sosial Instagram, Twitter, Facebook @nusamotors untuk mengatur jadwal pengetesan. "Kami akan mengusahakan sesi test drive dalam waktu dekat," ujarnya.
Investor Soal investor, Tomi menyatakan, untuk saat ini pihaknya masih menggunakan resource dan modal dari kantong pendiri masing masing dalam pengembangannya. "Tapi kami sudah memulai proses raise fund dengan network network terdekat kami khususnya dari VC di dunia startup," ujarnya. Pihaknya sangat mengharapkan dukungan pemerintah untuk produsen kendaraan listrik lokal seperti Nusa. Mereka meminta Pemerintah tidak hanya membukakan pintu bagi pemain besar dengan modal besar.
"Kami sangat mengapresiasi pemerintah terus mendorong industri kendaraan listrik dengan menggandeng banyak pihak untuk mengembangkan pabrik otomotif dan battery Litihium Ion skala besar dari perusahaan besar dunia seperti LG, Hyundai, CATL, Foxcon, karena komponen terbesar saat ini adalah battery dan motor penggerak itu sendiri," ujar Domex. Ke depan, pihaknya akan mencoba untuk menggandeng SMK dan universitas dalam pengembangan selanjutnya, termasuk infrastruktur dari pengisian baterai di area publik.